Aku ketiduran
di malam
padhangmbulan.
Maraknya perayaan
sambutan kecerahan
kulewati dengan
belaian
mimpi kefanaan
Nyanyian-nyanyian
merdu
jangankan masuk
telinga kiri
keluar telinga
kanan.
Kakinya lumpuh
hanya menyentuh
daun telingaku.
Aku bermimpi
di malam
padhangmbulan.
Orang-orang
bersungut gerah
tergugah dari
belaian
mimpi kecerahan.
Nyanyian-nyanyian
merdu
jadi teriakan
batin yang beradu
dengan kepiawaian
akting pion-pion
pencerahan semu.
Aku tidur
di malam
padhangmbulan.
Jiwaku ingin
mengambil jarak
tapi ragaku kukuh
lelapkan nyala
sambutan
kecerahan.
0 komentar:
Posting Komentar