Tembok besar di depan mata
luput dari kasat.
Melihatnya harus
meraba.
Merabanya harus
dirasa.
Dirasanya tak
cukup dirasa.
Harus mancep
merasakannya.
Tinggi menjulang
si tembok besar
setinggi
pandangan.
Panjang
terlentang
sepanjang
pandangan.
Tebal kokoh
transparan
sejauh batas
pandang.
Tapi tembok besar
bukanlah halangan
meski batunya
sudah lumutan.
Bisikan zaman
adalah akal-akalan.
Karena tembok
besar adalah ruangan
warisan asli
pembangunan
yang butuh batu
endapan sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar