Jumat, 12 Mei 2017

Rabu Riang Biru

Di dalam riuh tawa hari rabu
Getaranmu memancar di pojokan kedai
Seperti ku kenali getaran itu
Getaran yang selalu menyisakan tanya
Getaran yang selalu memperdaya
Ah, rupanya benar itu kau
Perempuan berkerudung pink
Rupamu memang berbeda saat selasa
Tapi getaranmu sama
Kali ini kau bersama kawananmu
Ada satu lelaki duduk di mejamu
tapi ku yakin itu bukan lelakimu
karena tak ada wanginya di bajumu
Dari tempat ku duduk
Kunikmati semai tawamu
yang mekar dalam guyonan kawananmu
Hai Puan, kau sungguh tak sopan
Ada pejuang tawa itu di depan
Dikira guyonannya kau tertawakan
Padahal kau abaikan
Memang mending kau abaikan
Kalau rekah tawamu menyemai seruangan
Senyumku bisa kelabakan
Malam itu rabuku riang
Kekagumanku diam menembang
Selayang pandangmu dari seberang
Ah, anganku terbang girang
lalu meliuk biru
Wahai Puan, mengapa buru-buru?
Belum sempat anganku
merasuki inginku mengurai
tanda tanyamu
Rabuku riang membiru
Meski mata kita sempat berkenalan
Tanda tanya itu namamu

0 komentar:

Posting Komentar