Kamis, 19 Oktober 2017

Demi Sore Nanti


Kekasih, engkau bukan di sana
pun bukan di sini
namun selalu kau gandeng tangan ini
dan keangkuhan selalu bisa
butakan rasa.
Kekasih, aku kebingungan berekpresi
mau begini takut nyakitin hati
kanan kiri.
Mau begitu takut terlalu
beku
karena kanan kiriku sudah
terlalu pilu
dan abu-abu.

Konyol! Sungguh konyol semua ini.
Ekspresiku sekedar gagasan-gagasan buntung
bagai korek api tanpa pentolan.
Bahkan terlalu sombong aku menyebutnya
sebagai gagasan.

Kerdil! Sungguh kerdil diri ini.
Karena ingin berekspresi agar menjulang
dan bertopi bintang
dan berjubah merak
dan bersepatu macan.

Kekasih, aku kebingungan berekspresi
sedang ujarmu:
Cumbumu belum utuh tanpa menyemai
ekspresi cintaku

Bingung! Sungguh bingung diri ini
Aku masih seringkali berdiri
tegap membusung sampai
kembung.
Maka kumohon padamu, kekasih
demi sore nanti

Hunuslah aku!
dengan pedang sunyi rindumu

0 komentar:

Posting Komentar