Cinta
Kata yang
entah apa artinya
Makna, memaknai,
dimaknai
Beribu-ribu
hingga jutaan
Sembunyi
tenang di
tirainya
Kicau burung di
mendungnya hari
Melapangkan dada
sang surya
Mempersilahkan
hujan menemani pagi
Hingga mendung
mulai pamit
Sang surya jadi
terik
Hujan
sudah jadi peluh yang
rintik
Menyirami bunga
dan rerumputan
Yang kadang
berisik penuh hardik
Kadang merdu
mengusik kalbu
Kadang bahkan tak
peduli rintik
Sampai pada saat
sang surya bersinggasana senja
Sedikit demi
sedikit rintik peluh mulai reda
Angin berhembus
menyapa
Rumah-rumah
bertebaran mengundang
Menawarkan
peristirahatan
Sembari petang
datang
membawa panggilan
Kelana menuju
malam kelam temaram
Yang istirahat
sudah biarkan
Usah
dikoyak-koyak siapkan bekal
Mereka sudah
dan sudah pasti
berbekal
Malam mulai
membeberkan jalan setapaknya
Hujan nyamar lagi
jadi peluh yang rintik
Bahkan sampai
deras
Tak heran ada
yang pakai payung, menurunkan kere,
ngiyup di latar masjid,
ngiyup di latar masjid,
bahkan sampai pakai
pawang hujan
Orang-orang tua
ketakutan
melihat anak-anak
kesenengan
Tiang listrik
dipukul duabelas kali
Hujan masih deras
menemani
Aku ingin keluar
telanjang tanpa
sandal dan bekal
Menyingkap tirai
yang beribu-ribu hingga jutaan
Mencari,
menelisik, menelusuri,
menapaki,
mengasah rasa, digugah rasa,
meresapi hujan, diresapi hujan, menyelami,
sampai diselami, tak peduli
meresapi hujan, diresapi hujan, menyelami,
sampai diselami, tak peduli
hingga tenggelam
dalam lautan
makna
yang memaknai
dan dimaknai oleh
kata
yang entah
bagaimana awal dan akhirnya
disebut cinta
0 komentar:
Posting Komentar