Sajak langit pada
bumi
sembunyi dalam semburat
mendung
tersirat dalam
gemeluduk guntur
dengan ritme
lepas teratur
Kurenungi, sajak
langit pada bumi
Setiap titik
rintik adalah huruf
Setiap genang
adalah kenang
Mengalir
menjemput rindu
Sementara di
tempatku berdiri
Kata-kata rindu menumpuk
Berjejal jenuh
tiada jemput
Orang-orang
mengumpati
Baru sekarang
mereka peduli
Ketika mereka
memuja beton dan besi
Mereka berlagak
tuli
Sajak langit pada
bumi
Perihal
pohon-pohon mati
gerundelan pengungsi,
riang bebocah
pantang basi
Dan alam sepi
pamrih
O, sajak langit
pada bumi
Tak sesempit yang
berlagak sajak ini
Tapi kenapa…
selalu saja
berarti menganggu jadwal hari ini
0 komentar:
Posting Komentar