Rabu, 05 Juli 2017

Seperempat Bulan


Cengkerama malam di bawah bulan
membatu aku dihitamkan
tangan-tangan awan
lalaikan angin bersemayam.
Malam memang temaram
kantong mataku berkabut
lobang hidungku tandus
lidahku terjajah rasa
mana air mana arak.

Mabok aku
di bawah sinar seperempat bulan
racauku lantang
mengalir deras,
sedang sungaiku tersendat
bongkahan tanggul bebatuan.
Mabok aku
angin di depan
kuarahkan tempatku berlayar
padahal kilau gemintang
lenyap di langitku.
Mabok aku
wadadiyaar wamananar
waalalalaladaadaaaar.

Aku sadar
tapi angkuhku menolak sadar.

Temaram melahap
aku di seperempat bulan.

0 komentar:

Posting Komentar